Berikut Ini Adalah Beberapa Teknologi Konstruksi Paling Inovatif yang Pernah Ada di Dunia
Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memiliki banyak manfaat, terutama dalam bidang konstruksi maupun bidang lainnya.
Selain itu, adanya inovasi teknologi yang canggih tersebut, juga membuat pengerjaan proyek lebih cepat lebih efisien dan pastinya menghemat biaya pengeluaran.
Berikut ini adalah beberapa teknologi konstruksi paling inovatif yang pernah di Dunia
1. Mesin Tybot
![]() |
Mesin Tybot/constructionkenya.com |
Dalam membangun sebuah jembatan gedung dan bangunan lain keberadaan lebar atau baja tulangan sangat diperlukan untuk memperkuat struktur dari bangunan tersebut.
sebelum diberi beton maka tiap-tiap sambungan pada lebar harus diikat terlebih dahulu.
Biasanya untuk mengikat sambungan pada lebar ini menggunakan tenaga manual oleh para pekerja dan tentunya akan memakan waktu yang lama.
Untuk mengatasi hal itu, sebuah perusahaan yang bernama Advance construction robotik dari Amerika Serikat membuat sebuah robot canggih yang bernama Tybot.
Tybot merupakan robot pengikat lebar yang dapat bergerak secara autonom saat digunakan. Tybot ini mampu mengikat sambungan lebar sebanyak 1100 sambungan lebar tiap jamnya.
Selain itu robot ini juga dapat bekerja 24 jam sehari dalam kondisi cuaca apapun dan ketika bekerja Tybot ini sangat akurat dalam mengikat lebar.
2. Modular Pontoon
![]() |
Modular Pontoon yang di ijak oleh Cristo/dw.com |
Modular pontoon merupakan karya seni dari seniman asal Bulgaria yaitu Cristo Flademorov dan istrinya.
The Floating Piers adalah sebuah Jalan apung yang dibuat pada danau Iseo di Italia yang dipamerkan untuk umum pada 16 juni tahun 2016.
The Floating Piers terbuat dari modular ponton yang dirangkai menjadi satu. Dan pengerjaannya ini membutuhkan waktu 4 bulan, dibutuhkan sebanyak 226.000 modular ponton dan 220 jangkar dengan berat 5 ton.
Agar membentuk sebuah jalan apung sepanjang 3,2 km. The Floating Piers ini menghubungkan dua pulau di danau Iseo.
Pameran seni ini hanya berlangsung selama 16 hari. pembuatan Floating Piers ini menghabiskan biaya sebesar 17 juta US Dollar atau sekitar 246 Milyar.
biaya tersebut berasal dari uang pribadi milik Cristo Flademorov.
Setelah 16 hari The Floating Piers ini akan dibongkar lalu didaur ulang oleh Cristo serta timnya.
Selain digunakan sebagai jalan apung, penggunaan modular ponton ini juga, dapat digunakan untuk hal lain. Salah satunya adalah digunakan untuk jembatan, penyeberangan di dekat Pelabuhan.
Jembatan penyeberangan ini terbukti sangat kuat, bahkan mampu dilewati kendaraan roda empat seperti mobil dan juga truk.
Fungsi lain dari modular pontoon ini, bisa dimanfaatkan sebagai tempat parkir kapal dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Modular pontoon buatan Buldock ini mampu dinaiki kapal dengan bobot hingga 3400 kg. Penggunaan dari alat ini juga sangat simpel saat sebuah kapal ingin bersandar atau akan melakukan perawatan. Maka kapal tersebut bisa langsung naik ke atasnya.
3. Floating Wetland
![]() |
Floating Wetland/spel.com.au |
Di Australia sebuah perusahaan yang bernama SPEL Stormwater membuat produk yang bernama Floating Wetland yang sistemnya ini mirip seperti hidroponik.
Mereka menggunakan alat ini untuk mengatasi Storm water. Storm water adalah limpahan air hujan yang tidak terserap oleh tanah yang kemudian mengalir di permukaan seperti jalan raya dan sebagainya.
Lintasan air hujan ini cukup berbahaya karena mengandung polutan. Floating wetland ini terbuat dari ponten modular yang bernama water column.
Mereka merangkainya menjadi satu kemudian di bagian atasnya diberi tanaman lalu diletakkan di atas air yang mengandung banyak polutan.
Untuk cara kerjanya akar dari tanaman tersebut akan tumbuh ke bawah yang kemudian membentuk biofilm-biofilm.
Inilah yang memiliki peran penting dalam mengurangi polutan yang disebabkan oleh storm water. Untuk pemasangan Floating Wetland ini, hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja.
Selain berfungsi untuk mengurangi jumlah polutan pada air. Floating Wetland ini juga dapat meningkatkan kualitas air itu sendiri.
4. Dump Truk Trolley
Kansanshi merupakan tambang tembaga terbesar di Afrika dan terbesar nomor 8 di dunia. tambang ini berlokasi di provinsi Solwezi sebelah barat laut di Zambia.
Untuk meningkatkan produksi tembaganya mereka membeli dua buah Hitachi Dump Truk Trolley dengan jenis eh 3500 AC 3 yang dibuat oleh perusahaan Hitachi.
Dump truck ini merupakan Dump truk yang memiliki teknologi canggih yang penggunaannya akan dapat meningkatkan produksi tembaga serta mengurangi biaya pengeluaran tambang.
Dump truck Hitachi ini memiliki berat 146 ton dengan kapasitas angkut muatan hingga 181 ton serta memiliki kecepatan maksimum hingga 56 km per jamnya.
Dump truck yang dimiliki oleh tambang Kansanshi ini memiliki mesin bertenaga listrik dan juga diesel. Ketika mode troli diaktifkan maka mesin diesel yang sedang digunakan akan beralih ke listrik.
Katanari power yang terletak di atas Dump truk akan terhubung dengan motor menuju inverter dan troli box yang kemudian dump truck akan bergerak dengan tenaga listrik.
Dengan mode troli ini dapat menghemat konsumsi bahan bakar dump truck hingga 90%. Selain itu, penggunaan sistem troli ini juga membuat mesin diesel lebih awet serta lebih sedikit memerlukan perawatan.
Sistem troli ini juga dapat mengurangi emisi karbon serta tingkat kebisingan, karena tidak menggunakan mesin diesel.
5. Urban Rigger
![]() |
Urban Rigger/architonic.com |
Untuk mengatasi hal itu sebuah perusahaan yang bernama Urban Rigger dari Denmark membuat sebuah tempat tinggal yang dibangun di atas air.
Tempat tinggal tersebut berupa apartemen yang digunakan untuk para murid dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Kopenhagen.
Apartemen tersebut dibuat dari beberapa kontainer dan dibangun dengan prinsip yang ramah lingkungan.
Apartemen ini memiliki sistem solar panel serta sistem yang dapat mengkonversi air laut menjadi sumber pemanas alami.
Dalam pembuatannya deck bawah dari apartemen terbuat dari struktur rangkaian besi yang diberi beton.
Kemudian pada deck tersebut dibangun sebuah struktur lagi sampai akhirnya menjadi sebuah lambung yang memiliki berat 250 ton.
Setelah menjadi lambung proses pengerjaannya akan dilanjutkan lagi di atas lambung diberi beton lagi dengan ketebalan 20 cm.
Setelah selesai lambung akan memiliki berat 350 ton kemudian di dalamnya akan dibangun sebuah basement seluas 220 meter persegi.
Kemudian dapur dan juga tempat laundry, untuk selanjutnya dipasang beberapa container di atasnya. Serta dipasang infrastruktur lain seperti tangga pintu jendela solar panel dan lain-lain.
Kemudian untuk kedepannya Urban Rigger berencana membuat Hotel food market dan Perumahan apung di Denmark.
6. Bumpa Hoits
![]() |
Bumpa Hoits/wellers hire |
Bumpa Hoits merupakan sebuah alat yang dibuat oleh perusahaan Miss industries yang berbasis di Inggris.
Dalam membangun rumah proses pemasangan material yang letaknya di ketinggian, biasanya memakan waktu dan tenaga. Karena harus mengangkatnya secara manual, namun dengan alat Bumpa Hoits material dapat dilakukan dengan cepat.
Karena alat ini mampu mengangkat sebanyak 1000 material setiap 25 menit. Bumpa Hoits memiliki tiga model, dimana tiap-tiap model memiliki kapasitas muatan yang sama, yakni 80 kg serta memiliki sudut kemiringan yaitu 65 derajat.
Sedangkan untuk tinggi maksimum dan berat ketiga model tersebut berbeda-beda satu sama lain. Untuk model 6 meter memiliki ketinggian maksimum 6 m dengan berat alatnya yaitu 101 kg.
Untuk model 8 meter memiliki ketinggian maksimum 7 M dengan berat 110 kg. Sedangkan model 10 meter memiliki ketinggian maksimum adalah 9 M dengan berat 119 kg.***
Posting Komentar untuk "Berikut Ini Adalah Beberapa Teknologi Konstruksi Paling Inovatif yang Pernah Ada di Dunia"